Megawati Kunjungi Sarinah Dan Foto di Relief Yang Pernah “Hilang”


JAKARTA – Di tengah Bulan Bung Karno (BBK) 2022, Presiden RI Kelima yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meninjau sejumlah lokasi di Mal Sarinah, termasuk Galeri Dr.Ir.Soekarno, Senin (13/6/2022).


Megawati datang sekira pukul 14.00 WIB.  Dengan menggunakan setelan berwarna hijau dan memegang tongkat. Mega ditemani oleh dua orang cucunya, Pita dan Prisha, putri dari Mohammad Rizky Pratama.


Megawati dan keluarga lalu disambut oleh petugas galeri yang menjelaskan beberapa pameran yang terpajang di galeri. Rombongan Megawati juga sempat melihat Galeri Bung Karno yang berada di lantai 6 Gedung Sarinah.


Nampak Menteri BUMN Erick Thohir juga turut hadir mendampingi Megawati, menggunakan baju kemeja merah. Erick Thohir bersama Megawati juga melihat relief Sarinah yang berada di lantai dasar gedung. Hadir juga cucu Bung Karno Puti Guntur Soekarno dan mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.


Relief inilah yang sempat viral karena “disembunyikan” dan baru ketemu ketika proses renovasi Sarinah dilakukan.


Penjelasannya ditulis di sebuah penampang di dekat relief. Disitu dituliskan, “Relief Sarinah dirancang dan dibuat semasa konstruksi gedung Sarinah di awal tahun 60’an. Relief dibuat sebagai penggambaran kewirausahaan atau kemandirian pedagang eceran kecil dan asongan (ritel) masa itu. Belum diketahui secara pasti siapa pembuat relief ini. Penempatan relief tetap berada di lokasi yang sama sejak awal dibuat hingga saat ini.”


Megawati dan Erick sempat berbincang santai di depan relief. Mereka juga sempat melakukan sesi foto di depan relief untuk awak media. Keduanya juga terlihat berbincang santai sembari tertawa kecil.


Megawati Soekarnoputri mengaku terpukau dengan karya seni yang berada di Sarinah, Jakarta Pusat. 


“Jadi tadi setelah ditunjukkan beberapa floor yang menurut saya sangat bagus, sangat indah, karena di situ setiap floor mempunyai makna-makna tersendiri,” kata Megawati.


Megawati tak mampu menyembunyikan rasa bangganya dan terharu atas relief Sarinah yang menggambarkan masyarakat pedesaan di lantai Gedung Sarinah.


“Terutama mengenai dipasangnya kembali seni relief yang ternyata setelah Bung Karno tidak jadi presiden lagi, relief itu sepertinya, dalam tanda kutip ‘disembunyikan’. Tapi akhirnya Alhamdulillah dapat dikembalikan, yang menurut saya dari sisi seni, itu luar biasa sekali,” kata Megawati.


Wartawan lalu bertanya, apakah mengetahui siapa pematung sebenarnya relief yang disembunyikan itu. Menjawab itu, Megawati mengatakan bahwa seingat dirinya, itu dikerjakan oleh beberapa orang. Namun karena sudah lama, Megawati mengaku tak ingat siapa-siapa saja individu yang memahat deretan parung di relief tersebut.


Ketika ditanya apakah relief itu bercerita mengenai masyarakat Indonesia, khususnya kaum Marhaen, Megawati mengakuinya. Megawati mengatakan banyak orang yang salah berkonotasi ketika ada kata “marhaen”. 


“Sebenarnya, Marhaen adalah nama seorang petani yang ditemukan Bung Karno di Jawa Barat. Orang-orang muda Indonesia saat ini bisa mencari tahu trmpat tinggal Marhaen dulu,” katanya.


Marhaen adalah simbol petani Indonesia yang sangat tradisional. Bung Karno melihat Marhaen sebagai orang Indonesia yang sebenarnya memiliki pacul sebagai alat produksi, namun tak kunjung sejahtera.


“Keinginan beliau (Bung Karno, red) adalah semua rakyat Indonesia itu harus menjadi sebuah negara yang gemah ripah loh jinawi (sejahtera, red). Begitu,” kata Megawati.


Mengenai kunjungannya ke Sarinah, Megawati mengaku berawal dari pemberitahuan Erick Thohir sekitar 1,5 bulan lalu mengenai selesainya proses renovasi Gedung Sarinah. Megawati mengaku ingin melihat-lihat lebih dulu sebelum diresmikan Presiden Jokowi pada Juli mendatang.


Erick Thohir menambahkan, proses renovasi Gedung Sarinah, salah satunya memang karena Pemerintah tak ingin generasi muda terputus dengan sejarah bangsa. Gedung Sarinah merupakan salah satu warisan yang terkait kesejarahan bangsa. 


“Alhamdulillah ini bisa menjadi sebuah pengingat sejarah untuk generasi muda, karena ini ramai sekali (dikunjungi). Tetapi sekalian Ibu Mega juga berpesan Bagaimana UMKM-nya harus dilibatkan. Nah karena itu kita mendorong banyak UMKM dan merek-merek lokal yang sekarang lagi naik daun,” urai Erick.


“Tentu ini yang kita jaga mohon media terus menjaga hal ini supaya terus menjadi sesuatu yang positif untuk bangsa ini. Sejarah jangan sampai dilupakan,” tegas Erick.


Dalam kunjungannya itu, Megawati tampak menggunakan setelan berwaran hijau. Hadir juga cucu Bung Karno, Puti Guntur Soekarno, dan mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Usai melihat-lihat relief, rombongan Megawati lanjut bersantap sore di Paviliun Coffee yang juga berlokasi di Gedung Sarinah. (*)


Tonton Video PDI Perjuangan Lampung : PDI Perjuangan Lampung Menyapa, “Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://pdiperjuanganlampung.id/
https://pdiperjuanganlampung.id/