Jakarta – DPD PDI Perjuangan dan anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Lampung menghadiri acara Bimbingan Teknis Anggota DPDRD Provinsi dan Kabupaten/kota Fraksi PDI Perjuangan Seluruh Indonesia di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Acara tersebut dilaksanakan mulai pada 13 hingga 16 Juni 2022. Dalam acara tersebut DPD PDI Perjuangan Lampung diwakili oleh Sekretaris Umum, Sutono, Kepala BSPN, Darwin Eko Saputra dan Kepala Sekretariat, Furi Dwijayati.
Selain dari DPD PDI Perjuangan Lampung, turut hadir juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan Lampung, Kostiana, Wakil Ketua Fraksi Ketut Romeo, Sekretaris Fraksi Budhi Condrowati, Wakil Sekretaris Fraksi Apriliati, Bendahara Fraksi Ni Ketut Dewi Nadi.
Kemudian hadir juga anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Lampung yaitu Yanuar Irawan, Mingrum Gumay, Lenistan Nainggolan, AR. Suparno, Nurul Ikhwan, Nurhasanah, Watoni Noerdin, Dadang Sumpena, Yose Rizal, Sahdana, Ketut Erwan dan Ferliska Ramadhita Johan.
Bimtek tersebut dibuka langsung oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dan sekaligus memberikan sambutan. Hasto mengatakan Bimtek digelar untuk memperkuat konsolidasi struktural untuk menuju Pemilu dan Pilpres 2024.

Ia mengingatkan para kader PDI Perjuangan agar tidak terbawa arus capres dan cawapres karena penentuan kandidat berada di tangan Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Kita ingatkan kepada kader partai, Pilpres itu kewenangan Ketua Umum. Yang harus kita lakukan adalah gerak ke bawah, gerakan untuk membantu rakyat, kalau kader nantinya ditanya tentang siapa yang akan menjadi capres, jawab saja yang lebih penting adalah Bangsa Indonesia, dimana masih banyak PR yang harus ditangani,” jelasnya.
Ia menambahkan, calon presiden (capres) tidak hanya soal elektoral saja, tapi harus memiliki pandangan geopolitik.
Dikatakan, tujuan berpolitik tidak hanya untuk meraih kepempimpinan nasional, tetapi juga mengembalikan kepemimpinan Indonesia dalam tataran strategi geopolitik global.
Strategi geopolitik yang diterapkan Presiden RI pertama Soekarno sangat relevan untuk menentukan dan memilih pemimpin nasional pada Pemilu 2024. Karena itu, menurut Hasto, capres harus memiliki pemikiran dan pandangan geopolitik.

“Calon presiden itu tidak hanya soal elektoral saja tapi harus memiliki pandangan geopolitik. Harus kita uji kemampuan dalam menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di antara bangsa-bangsa di dunia,” ujar Hasto.
Hal itu sebelumnya juga disampaikannya pada sidang terbuka promosi doktoralnya berjudul “Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara”.

Hasto mengatakan geopolitik tentang Pancasila masih sangat relevan di tengah perubahan dunia yang begitu cepat. Nilai-nilai Pancasila sangat bagus jika diimplementasikan untuk mengatasi persoalan-persoalan bangsa dan dunia.
Karena itu, dia mengingatkan calon pemimpin nasional tidak hanya dilihat dari faktor elektoral saja. Akan tetapi calon presiden juga mampu mengembalikan kepercayaan diri dan kebangggaan bangsa Indonesia sebagaimana kepemimpinan Indonesia saat Konferensi Asia Afrika pada 1955 yang telah memerdekakan bangsa-bangsa di dunia.
Di bawah kepemimpinan PDI Perjuangan diminta agar kader menggelorakan kembali kebangkitan Indonesia Raya untuk dunia, berpegang teguh pada disiplin partai dan disiplin untuk gerak di tengah rakyat. (*)
Tonton Video PDI Perjuangan Lampung : PDI Perjuangan Lampung Menyapa, “Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak”