
Jakarta – Kepergian Herson Mayulu untuk selamanya meninggalkan kenangan mendalam bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Politikus yang gigih membangun toleransi antarumat beragama, dan juga dekat dengan rakyat, begitulah sosok Herson di mata para kader PDIP.
Berita duka kepergian Herson menggema pada Minggu (17/4/2022) pagi, yang kemudian dikonfirmasi oleh Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Herson dikabarkan meninggal dunia karena sakit.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Turut berduka cita atas meninggalnya Pak Herson Mayulu. Semoga Allah memberikan almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggal mendapat kekuatan menghadapinya. Amin,” kata Djarot saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (17/4).
Tak cuma Djarot yang mengonfirmasi kabar wafatnya Herson Mayulu. Ketua Komisi V DPR RI yang juga politikus PDIP, Lasarus, juga membenarkan kabar terkait mantan anggota DPRD Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, itu. Herson mengembuskan nafas terakhirnya di RSCM Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
“Benar (Herson meninggal dunia), tadi pagi pukul 09.15 WIB di RSCM,” ucap Lasarus.
Dilansir dari laman dpr.go.id, Herson adalah sosok yang menghabiskan masa pendidikannya di wilayah Gorontalo, yang memang tanah kelahirannya. Latar belakang pendidikan terakhirnya yakni S1 Universitas Terbuka pada 1997.
Sebelum menjadi politikus, Herson mengawali karirnya sebagai PNS di Pemkab Bolaang Mongondow pada 1987-2004. Usai melepas statusnya sebagai PNS, Herson ‘lompat pagar’ dengan mengikuti kontestasi Pileg, dan terpilih menjadi anggota DPRD Bolaang Mongondow periode 2004-2009 dari Partai Golkar.
Herson hanya satu periode menjadi anggota DPRD. Pada 2010, dia kembali menggantungkan asanya kembali ke Pemkab Bolaang Mongondow, dengan maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Bolaang Mongondow. Dia pun terpilih menjadi Bupati Bolaang Mongondow periode 2010-2015.
Setelah satu periode menjadi bupati, Herson kembali maju untuk melanjutkan perjuangannya di Pemkab Bolaang Mongondow periode kedua, dan terpilih. Namun, jabatan itu ditanggalkan pada 2018.
Herson kemudian memberanikan diri dengan terjun ke kancah nasional, yakni mengikuti Pileg DPR pada 2019 dan terpilih. Yang membedakan Herson di DPRD Bolaang Mongondow dengan di DPR RI adalah perahu yang ditumpanginya.
Di DPR, pria kelahiran 17 Oktober 1959 itu bukan terdaftar sebagai anggota Fraksi Golkar, melainkan PDIP. Herson bersama Lasarus menjadi anggota Komisi V DPR yang membidangi aspek perhubungan.
Djarot sepertinya mengenal betul siapa Herson. Sosok Herson kini dalam kenangan partai berlambang banteng moncong putih.
“Beliau orang baik dan pejuang yang gigih untuk membangun toleransi antarumat beragama dan dekat dengan semua lapisan masyarakat, terutama rakyat kecil,” kata Djarot.
Sumber: Detik.com