Lampung Tengah – Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin menghadiri acara dialog jaga pangan dengan tema strategis bersama menghadapi krisis pangan dunia, di Sesat Agung Nuwo Balak Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (11/8/2022).
Acara tersebut digelar dalam rangka peningkatan optimalisasi tugas Kementerian Pertanian dan Fungsi Pengawasan Aparatur Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Lingkup Kementerian Pertanian.
Ketua Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung, Sudin mengatakan, kendala petani saat ini yaitu masalah pupuk, mengingat menghilangnya pupuk subsidi kecuali pupuk NPK dan Urea. Hal ini dikhawatirkan dapat membawa pengaruh terhadap hasil petani khususnya singkong yang merupakan komoditas terbesar di Lampung.
“Permasalahan pertama itu pupuk, dulu petani singkong dapat pupuk subsidi sekarang tidak dapat karena sesuai dengan peraturan Kementerian Pertanian yang baru. Sebenarnya kalau berbicara pupuk subsidi itu mekanismenya sudah lama ada kesalahan yang harus diperbaiki,” katanya.
Sudin mengungkapkan bahwa dirinya sempat mendapat komplain dari Ketua DPRD Provinsi Lampung, DPRD Kabupaten Lampung Tengah beserta anggotanya mengenai komoditi singkong yang tidak mendapatkan pupuk subsidi.
“Saya dapat komplain dari Ketua DPRD Lampung kemudian Ketua DPRD Kabupaten Lampung Tengah beserta anggota yaitu mengapa singkong tidak dapat subsidi, ternyata setelah saya tanya singkong tidak termasuk dalam komoditi Kementan,” ungkapnya.
“Kemudian saya bilang sama Pak Irjen yang namanya SK Menteri Pertanian kalau untuk kebaikan dan untuk masyarakat kecil bisa tidak kalau diubah, katanya bisa karena yang tidak bisa diubah itu hanya Al-Quran dan Al Kitab,” tambahnya.
Perlu diketahui, permintaan pupuk di Indonesia yaitu 23,8 juta ton namun yang dapat dipenuhi oleh pemerintah hanya sembilan juta ton.
“Dulu sebelum ada kesepakatan antara kami dengan kementerian pertanian semua komoditas mendapatkan pupuk subsidi, namun akibatnya adalah banyak penyelewengan pupuk, karena yang komoditasnya tidak ada pun mendapatkan pupuk,” katanya.
“Sekarang setelah adanya kesepakatan dengan kementerian pertanian, komoditinya dikurangi menjadi sembilan komoditi termasuk yang dikurangi juga jumlah pupuk subsidi yaitu cuma urea dan npk, pupuk yang lain masih dievaluasi, hal itu dilakukan karena banyaknya kebocoran,”ungkapnya.
Sudin mengungkapkan, dengan permasalahan singkong yang tidak mendapatkan subsidi, Komisi IV DPR RI berencana akan mengadakan rapat kerja bersama Kementerian Pertanian mengani masalah ini.
“Ya memungkinan tanggal 20an kami akan rapat dengan Menteri Pertanian. Saya tidak tahu detail apa saja sembilan komoditi itu, dan singkong tidak termasuk didalamnya, harusnya memang ada, maka dari itu setelah nanti saya kembali, saya akan minta kementan untuk merevisi lagi untuk menambah satu item yaitu singkong,” ungkapnya.
“Tolong bantu jelaskan kepada rakyat bahwa saya berjanji setelah pulang dari sini kami akan membahas segera untuk mengubah ketetapan kementan,” tegasnya.
Sudin berharap, apa yang menjadi harapan masyarakat Lampung dapat terwujud dengan baik, khususnya bagi petani singkong.
“Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan rakyat Lqmpung khususnya petani singkong dapat terwujud dengan baik, Indonesia adalah negara hebat di dunia, semuanya ada dan tidak ada yang mati kelaparan di Indonesia, itu semua berkat petani, bayangkan kalau petani tidak lagi pergi ke sawah, bagaimana nasib kita,” utasnya.
“Saya sangat percaya diri meyakinkan para petani singkong bahwa itu bisa diubah apalagi saya bilang di depan Pak Irjen langsung dan beliau mendengarkan langsung keluhan para petani di Lampung Tengah, ini bukan lagi untuk diperjuangan tapi ini harus bisa, kalau diperjuangan bisa saja janji bohong tapi harus bisa,” tegasnya.
Irjen Kementerian Pertanian, Jan S Maringka mengatakan, pihaknya turun ke lapangan untuk mengawasi program-program kementerian sekaligus turut membantu masyarakat khususnya para petani.
“Dalam hal ini semua pihak harus berkomitmen dan bekerjasama dalam menjaga pangan, dan kita harapkan bantuan yang disediakan dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan sesuai dengan misi kita yaitu menjaga pangan untuk masa depan,” ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan menyerahkan sejumlah bantuan dari Kementerian Pertanian dan penyerahan plakat yang diberikan kepada Ketua Komisi IV DPR RI. (*)
Tonton Video PDI Perjuangan Lampung : PDI Perjuangan Lampung Adukan Kasus Dugaan Ujaran Kebencian ke Polisi